Setelah puas mencicipi makanan Jepang yang halal kini saatnya berburu oleh-oleh. Berjalan di sepanjang jalanan Jepang siapa yang tidak akan tergoda dengan jajanan-jajanan di sana. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua jajanan tersebut halal. Cara paling mudah memilih snack yang halal adalah dengan memperhatikan stempel halal di setiap kemasannya. Kini pemerintah Jepang mulai perhatian terhadap meningkatnya wisatawan muslim yang berkunjung ke sana.
Kalau bingung mau beli di mana, bisa berkunjung ke Toko-Indonesia yang ada di Tokyo, Ninomiya Japan, atau Halal Corner yang mulai dibangun di beberapa tempat. Jika masih sulit juga menemukan tempat-tempat ini, unduh aplikasi Halal Minds. Scan barcode makanan sebelum dibeli untuk mengetahui halal dan tidaknya,
Terakhir, cobalah untuk mempelajari huruf Kanji sederhana. Dengan memahami huruf Kanji, maka setidaknya bisa tahu makanan tersebut halal judi dadu online atau tidak dari komposisinya. Label makanan di Jepang tidak segan untuk menuliskan kandungan alkohol, babi, sake, dan lainnya, untuk dibaca oleh calon konsumen.
Tips Memilih Oleh-Oleh Halal
Beberapa hal terkait makanan halal di Jepang sudah dibahas di atas. Mulai dari jenis makanan, lokasi tempat makan, hingga tips memilih snack atau oleh-oleh yang halal. Sebagai seorang muslim, ada hal lain yang perlu diperhatikan selain soal kandungan makanannya, yaitu dari alat dan tempatnya. Untuk kedua hal ini dikembalikan kepada seorang muslim, apakah yakin dengan kehalalan tempat yang ditujunya.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah tempat shalat. Mengingat seorang muslim harus menjalankan ibadah sebanyak lima kali dalam sehari, maka cukup membingungkan saat sedang berada di negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim. Namun kini sudah banyak beberapa tempat umum di Jepang yang menyediakan tempat khusus shalat (prayer room) atau mushola. Tinggal membawa sajadah tipis dan mukena saja bagi wanita.
Mencari makanan halal di Jepang bukan lagi masalah yang akan membuat jalan-jalan merepotkan. Beberapa orang ada yang mengantisipasi hal ini dengan membawa makanan sendiri dari negaranya, namun kurang lengkap rasanya kalau tidak berwisata kuliner. Dengan banyaknya kreasi makanan, kini wisatawan muslim bisa dengan tenang menghabiskan waktu di sana.
